Ini adalah melon kinanti yang merupakan salah satu varian buah melon yang cukup menjanjikan untuk dibudidayakan. Selain lebih manis, harga jual melon ini lumayan tinggi di pasaran. Tak heran banyak petani yang tertarik membudidayakannya. Omzet sekali panen bisa mencapai puluhan juta. 

Melon merupakan salah satu buah tropis yang populer di Indonesia. Saat ini ada banyak varian melon unggul, seperti ladika, orange meta, golden apollo, dan adinda. Nah, salah satu varian baru yang sekarang mulai banyak dibudidayakan adalah melon kinanti. Melon jenis ini merupakan salah varian melon golden.Harga jualnya di pasaran relatif tinggi, sekitar Rp 15.000 per kilogram (kg). 

Melon ini lebih manis dan renyah dibandingkan melon-melon jenis lainnya. Bentuknya juga berbeda dengan melon lain. Kulitnya yang berwarna kuning relatif lebih mulus, sementara daging buahnya berwarna kemerahan. Salah satu kelompok petani yang membudidayakan melon kinanti berada di Desa Jatikulon, Kudus, Jawa Tengah. Edy Purwanto, anggota komunitas petani Jati Kulon mengaku, mulai membudidayakan melon kinanti sejak tahun 2010. Hasilnya tidak mengecewakan. 

Dua bulan setelah ditanam, melon sudah berbuah dengan kualitas yang baik. Harga jual dari petani ke pemasok sekitar Rp 4.500-Rp 5.000 per kg. Padahal, berat rata-rata satu buah melon sekitar 1,5 kg hingga 2 kg. Bersama petani lainnya, Edy kini menanam sekitar 3.000 batang pohon melon kinanti di lahan seluas 2 hektar (ha). “Total sebenarnya ada 15.000 batang melon. Tapi, selebihnya jenis melon lain, seperti apollo dan sakata,” imbuh Edy.Khusus untuk melon kinanti, omzet yang didapat sekali panen Rp 20 juta-Rp 30 juta. 

Pebudidaya lainnya adalah Elvan Tri Sugaryanto. Pemilik UD Elvanindo di Lamongan, Jawa Timur ini mulai membudidayakan melon kinanti setahun terakhir. “Di Lamongan budidaya melon ini masih jarang,” terangnya. Budidaya melon ini dilakukan di lahan seluas satu ha. Dengan lahan seluas itu, ia bisa menghasilkan lima sampai enam ton sekali panen. Omzet yang didapatnya lebih dari Rp 30 juta. Baik Edy maupun Elvan mendapatkan pasokan bibit melon kinanti dari PT Tunas Agro Persada yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan inilah yang menemukan bibit melon kinanti tiga tahun silam. 

Namun, pemasaran bibitnya dilakukan melalui berbagai perusahaan lain yang bermitra dengannya. Direktur Marketing PT Tunas Agro Persada, Cipto Legowo bilang, melon kinanti merupakan hasil persilangan melon jenis lain. “Hasilnya ketemulah melon kinanti ini,” katanya. Menurutnya, pasokan kinanti di pasar masih terbatas dan kebanyakan baru dijumpai di pasar swalayan. Namun, menurutnya, budidaya melon ini terus meningkat. “Dalam tiga tahun ini luas lahan budidaya kinanti naik 25%-30%,” ucapnya. Budidaya melon kinanti kini semakin diminati. Selain lebih manis, harga jualnya juga lumayan tinggi di pasaran. 

Namun, bagi Anda yang ingin membudidayakan melon kinanti ada beberapa hal yang harus diperhatikan, terutama menyangkut pemberian pestisida, penyiraman, dan pemupukan. Seperti jenis melon lainnya, membudidayakan melon kinanti tidak sulit. Apalagi, buah ini cocok ditanam pada iklim tropis. Asal dirawat dengan benar, tanaman ini akan berbuah maksimal. Edy Purwanto, pembudidaya melon kinanti asal Kudus, Jawa Tengah mengatakan, melon kinanti dapat dibudidayakan di ketinggian tanah 0-700 meter di atas permukaan laut (dpl). “Ketinggian tanah itu dapat kita jumpai dengan mudah di negara kita ini,” jelasnya. 

Namun, sebelum ditanam, lahan tersebut harus diolah terlebih dahulu. Perlu waktu sekitar dua minggu untuk pengolahan lahan ini. Selama dua minggu itu, lahan yang akan digunakan harus digemburkan dan dipupuk. “Pemupukan di masa awal ini penting agar pertumbuhan melon kinanti bisa memuaskan,” kata Edy. Tanpa pemupukan awal, tanaman bisa terganggu dalam proses penyusunan klorofilnya, sehingga, daun dan tulang daun tampak kekuning-kuningan. Ujung-ujungnya tanaman bisa layu dan mati. Kebutuhan pupuk di masa awal ini berkisar antara 50 kilogram (kg) sampai 100 kg per 1.000 meter persegi. 

Sementara untuk penanaman sebaiknya dilakukan di musim panas. “Melon ini membutuhkan sinar matahari yang cukup” ujar Edy. Pengairan juga harus dijaga karena bila terlalu lembap tanaman rentan terkena penyakit. Suhu optimalnya antara 25-30 derajat Celcius. Untuk menjaga jarak ideal antar tanaman, setiap setengah hektare lahan ditanami sekitar 3.000 batang. “Jadi, jarak antar tanaman sekitar satu meter hingga dua meter,” jelasnya. Elvan Tri Sugaryanto, pembudidaya melon kinanti di Lamongan, Jawa Timur menambahkan, perawatan mutlak diperlukan saat tanaman berusia 30 hari. Saat itu, tanaman sudah mulai memasuki usia produktif. Di masa-masa itu tanaman rawan dijangkiti hama kutu. 

Sementara saat musim hujan, penyakit yang mungkin timbul adalah jamur. Bila sudah ditumbuhi jamur, daun tanaman akan layu. Untuk itu, butuh perhatian khusus terutama dalam hal pemberian pestisida, penyiraman, dan pemupukan. “Pengalaman kami, setidaknya setiap 3.000 batang melon diawasi oleh satu petani setiap harinya,” jelasnya. 

Untuk menjaga ketersediaan air, tanaman melon ini juga harus rajin disiram. Tapi, volume penyiramannya harus disesuaikan dengan curah hujan. Jika musim hujan, misalnya, penyiraman sebaiknya dikurangi. Sebab, terlalu banyak air akan menurunkan kualitas melon. Secara fisik memang tidak terlihat. “Namun kemanisannya akan sedikit berkurang,” ujarnya. Umumnya, melon kinanti sudah bisa dipanen setiap dua bulan setelah ditanam. 

SUMBER : Petrokimia- gresik http://petrokimia.org

{ 1 comments... read them below or add one }

  1. Mohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa...

    Kami menjual aneka Kapur :
    - Kapur Aktif / Cao / Kalsium Oksida.
    - Kapur Padam / CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    - Kapur Tepung / CaCo3 /Kalsium Karbonat / Kapur pertanian /Kaptan .
    - Zeolite .
    - Bentonite .
    - Dolomite dll.

    Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :

    Bpk Asep 081281774186
    085793333234

    Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.

    BalasHapus