Sejumlah ibu-ibu dari Desa Betoyo Guci, Kecamatan Manyar terlihat tekun dan asyik mengikuti pelatihan membatik. Mulai dari dari proses menggambar, nyanting, ndulit warna, nembok, nglorot, hingga finishing, semuanya diikuti dengan seksama dan senang hati. 

 Mereka berlatih selama 1 bulan. Namun karena masih pemula, hasilnya kurang maksimal, namun rasa bangga terlihat dari wajah mereka. Batik yang sudah mereka buat, langsung dijahit dan dibuat baju, hasilnya ada yang warna cerah, ada yang sedikit agak redup, ada yang terlihat belang. 

Istruktur batik, Siti Zunaiyah Budiarti yang akrab di sapa Ny Arty merasa bangga dengan antusias para ibu. Apalagi dalam beberapa tahun belakangan, dirinya sering diminta dinas UKM Propinsi Jatim untuk mengajari pembatik pemula di beberapa kabupaten / kota di Jawa Timur.

“Untuk pelatihan kali ini, kami berharap dapat membentuk komunitas pembatik. Syukur-syukur bisa untuk menambah penghasilan,” katany
a kepada portal-G Sementara Kadisnaker Gresik, Edy Purwanto mengatakan selama ini pelatihan bagi pencari kerja hanya seputar pertukangan, las, dan menjahit. ”Baru sekarang kami melakukan pelatihan membatik bagi ibu- ibu yang berasal dari desa yang sama.

 Ke depan kami berharap agar menjadi sentra kampung batik. Selain ikut menambah perekonomian keluarga, bisa ikut mengenalkan desa ini ke luar daerah,” jelasnya, Jumat (6/4) Para pembatik pemula ini oleh Disnaker dibekali dengan peralatan, yaitu kompor gas, tabung gas, selang beserta regulatornya, panci, timbangan dan seperangkat canting.

 Apalagi Arti berjanji akan ikut mendistribusikan hasil kreasi batik mereka. “Kami harap tetap berkomunikasi, dari saya siap menampung dan menjualkan produk-produk tersebut di gerai kami di Surabaya. Tidak menutup kemungkinan nantinya akan dipasarkan ke luar daerah,” tegas Arti.

Silahkan berkomentar:

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments